- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Uskup Emeritus Hubertus Leteng Meninggal Dunia

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    31 Juli, 2022, 08:46 WIB Last Updated 2022-07-31T08:53:08Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Uskup Emeritus Hubertus Leteng

    (Congkasae.com/Kereba) Uskup emeritus keuskupan Ruteng Mgr Hubertus Leteng Pr dilaporkan meninggal dunia di RS.Carolus Boromeus Bandung.


    Kabar duka tersebut beredar luas di jejaring sosial Facebook dan group watsapp Minggu (31/7) pagi.


    Uskup emeritus yang mengundurkan diri pasca sejumlah skandal di gereja keuskupan Ruteng itu meninggal pada Minggu (31/7) pagi.


    Belum diketahui peyebab utama kematian uskup emeritus Hubert, namun salah seorang imam mengatakan jika belau memang mengalami sakit dalam beberapa hari belakangan ini.


    "Beliau Meninggal, akibat sakit,"ujarnya.


    Meski demikian ia belum dapat memastikan riwayat penyakit yang dialami uskup emeritus Hubert termasuk jadwal kepulangan jenazah almarhum ke tanah kelahirannya di Manggarai.


    Penulis: Tonny

    Baca Juga

    Keuskupan Ruteng Siapkan Pemakaman Uskup Emeritus Hubert Leteng

    Komentar

    Tampilkan

    Bersama Menjaga Warisan Kita

    Dukung Congkasae agar terus hidup dan tumbuh sebagai suara budaya Manggarai.

    Kenapa Kami Butuh Dukungan?

    Congkasae.com hidup dari semangat dan cinta pada budaya. Tapi kami juga perlu dana untuk membayar penulis lokal, mengembangkan situs, dan mendokumentasikan cerita-cerita budaya kita.

    Donasi Sekali atau Rutin

    Atau transfer langsung:

    • BRI 472001001453537 (a.n. Congkasae)
    QRIS

    Pasang Iklan atau Kerja Sama

    Kami membuka kerja sama dengan UMKM, NGO, sekolah, atau pemerintah daerah untuk iklan, pelatihan, dan proyek kolaboratif.

    Kontak Kami Langsung

    Kata Mereka

    "Saya senang bisa mendukung media yang memperjuangkan akar budaya Manggarai." – Julius, diaspora di Jakarta
    "Congkasae adalah media yang dekat dengan hati kami di Manggarai." – Frans, guru di Ruteng