- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Hati

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    04 Mei, 2020, 08:44 WIB Last Updated 2020-05-04T01:44:28Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1


    ***Oleh Avelinus R. Okom, S. P***
    Hatimu hanya satu


    Jangan kau siksa begitu
    Jangan biarkan dirundung pilu
    Apalagi tersiksa karena Rindu

    Katakan pada hatimu:
    Engkaulah sumber dayaku
    Dan Cintaku
    Kurawat engkau selalu
    Sebelum ku merawat air di wajahku

    Percayalah yang terbaik datang daripadamu
    Alat kosmetika kitapun datang dari lubuk hati
    Harapan baru
    Membebaskan batin dari kebosanan
    Cinta yang memercik dari hati yang baik
    Membuat mata jeli, wajah berseri-seri

    Seurap humor bisa melenturkanya
    selembar tawa bisa mengendurkanya
    Pengampunan saja meleburnya
    Hati mampu memugar wajah menjadi candi suci
    Lalu, kelak dihuni bidadari suci

    Gembira ria adalah sumber daya
    Kita dapatkannya pada Tuhan
    Sumber itulah paling bening!
    Doa doa kita menggalinya
    Hati kita meminumnya.
    Terimakasih lecana hati.

    Penulis saat ini menetap di Malang

    Komentar

    Tampilkan

    Bersama Menjaga Warisan Kita

    Dukung Congkasae agar terus hidup dan tumbuh sebagai suara budaya Manggarai.

    Kenapa Kami Butuh Dukungan?

    Congkasae.com hidup dari semangat dan cinta pada budaya. Tapi kami juga perlu dana untuk membayar penulis lokal, mengembangkan situs, dan mendokumentasikan cerita-cerita budaya kita.

    Donasi Sekali atau Rutin

    Atau transfer langsung:

    • BRI 472001001453537 (a.n. Congkasae)
    QRIS

    Pasang Iklan atau Kerja Sama

    Kami membuka kerja sama dengan UMKM, NGO, sekolah, atau pemerintah daerah untuk iklan, pelatihan, dan proyek kolaboratif.

    Kontak Kami Langsung

    Kata Mereka

    "Saya senang bisa mendukung media yang memperjuangkan akar budaya Manggarai." – Julius, diaspora di Jakarta
    "Congkasae adalah media yang dekat dengan hati kami di Manggarai." – Frans, guru di Ruteng