- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Diduga Tenggak Pestisida, Nyawa Jonas Warga Desa Mokel Matim Tak Tertolong

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    11 Juli, 2022, 18:03 WIB Last Updated 2022-07-11T11:57:42Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Warga ketika melayat almarhum Stanis Jonas/Foto Sekcam Kota Komba Utara

    "Keluarga baru tahu pada pukul 17:00 Wita, setelah korban mulai muntah-muntah,"kata Hironimus Toi.

     [Congkasae.com/Kereba] Nyawa Stanis Jonas (52) warga kampung Deru, desa Mokel, kecamatan Kota Komba Utara tak tertolong usai menenggak pestisida. Tindakan tak terpuji Jonas itu terjadi pada Minggu (10/7) kemarin.


    Sekretaris kecamatan Kota Komba Utara Hironimus Toi yang dihubungi media ini pada Senin (11/7) petang mengatakan Stanis diduga meninggal dunia akibat menenggak pestisida cair.


    Ia mengatakan peristiwa tersebut mengagetkan pihak keluarga lantaran korban selama ini tak memiliki masalah apapun.


    "Keluarga baru tahu pada pukul 17:00 Wita, setelah korban mulai muntah-muntah,"kata Hironimus Toi.


    Ia mengatakan dugaan Stanis Jonas mengakhiri hidup dengan menenggak pestisida diketahui setelah pihak keluarga menemukan dua botol pestisida yang dia minum dan masih tersisah.


    "Sempat mau dibawah ke puskesmas Mukun tapi nyawa korban tak tertolong,"imbuh Hiro.


    Ia mengatakan pihak keluarga pun menerima peristiwa ini dan almarhum sudah dikebumikan pada hari ini.


    Stanis dikenal tak memiliki masalah dalam keluarga karenanya kematian Stanis mengagetkan pihak keluarga termasuk para tetangga.


    Hironimus Toi menyayangkan tindakan yang dilakukan Stanis Jonas lantaran dilakukan dengan cara tragis dan jauh dari prinsip-prinsip kemanusiaan.


    Ia mengatakan seharusnya jika memiliki masalah dalam keluarga atau beban pribadi disampaikan sehingga tak mengambil jalan pintas.


    "Saya sangat menyayangkan tindakan Jonas, semoga kejadian seperti ini tak terulang lagi di kecamatan Kota Komba Utara,"timpalnya.


    Ia mengimbau warga untuk tidak memendam masalah atau beban pribadi, sehingga tidak menemui jalan buntu dalam mencari solusi dari setiap persoalan yang dihadapi.


    "Intinya berbagi dengan orang lain itu penting, jangan suka memendam masalah siapa tahu ada teman, keluarga yang bisa memberi solusi, seberat apapun masalah yang kita hadapi,"tutupnya.


    Penulis: Tony


    Baca Juga

    Kasus Dugaan Pemerkosaan di Rana Mbata Mulai Disidang


    Rokok Ilegal Marak Beredar di Manggarai Timur, Konsumen Resah


    Produktifitas Rendah, Harga Tinggi Petani Kopi di Manggarai Timur Galau

    Komentar

    Tampilkan

    Bersama Menjaga Warisan Kita

    Dukung Congkasae agar terus hidup dan tumbuh sebagai suara budaya Manggarai.

    Kenapa Kami Butuh Dukungan?

    Congkasae.com hidup dari semangat dan cinta pada budaya. Tapi kami juga perlu dana untuk membayar penulis lokal, mengembangkan situs, dan mendokumentasikan cerita-cerita budaya kita.

    Donasi Sekali atau Rutin

    Atau transfer langsung:

    • BRI 472001001453537 (a.n. Congkasae)
    QRIS

    Pasang Iklan atau Kerja Sama

    Kami membuka kerja sama dengan UMKM, NGO, sekolah, atau pemerintah daerah untuk iklan, pelatihan, dan proyek kolaboratif.

    Kontak Kami Langsung

    Kata Mereka

    "Saya senang bisa mendukung media yang memperjuangkan akar budaya Manggarai." – Julius, diaspora di Jakarta
    "Congkasae adalah media yang dekat dengan hati kami di Manggarai." – Frans, guru di Ruteng