- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Biaya Hidup di Labuan Bajo Dibilang Sangat Mahal, Apa Pemicunya?

    congkasae.com | Editor: Antonius Rahu
    05 Juni, 2024, 14:39 WIB Last Updated 2024-06-05T07:39:34Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Biaya Hidup di Labuan Bajo Dibilang Sangat Mahal, Apa Pemicunya


     [Congkasae.com/Kereba] Biaya hidup di Labuan Bajo, Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur banyak dikeluhkan warga lantaran terkenal dengan biaya hidupnya yang mahal.


    Keluhan tersebut diunggah ke media sosial tik tok oleh akun adindaatmarani yang mengatakan bahwa harga sewa rumah di Labuan Bajo tak masuk akal dan cendrung melebihi biaya Kredit Perumahan.


    "Culture shock ikut suami berdinas di Labuan Bajo, harga sewa rumah gak masuk akal udah melebihi KPR rumah,"kata akun adindaatmarani dalam unggahan tik tok nya dilansir Rabu (5/6/2024).


    Sewa Rumah 30 Juta Sebulan

    Maharani mengatakan biaya sewa rumah di Labuan Bajo saat ini sudah di atas 30 juta per bulan, harga ini dinilainya sudah sangat mahal bila dibandingkan penghasilan.


    Selain itu, kata Maharani, biaya sewa rumah dengan spesifikasi untuk kalangan menengah ke bawah hanya berdindingkan seng dan lantai biasa dipatok dengan harga dua juta rupiah sebulan.


    Itu berarti jika dihitung setahun harga sewa rumah berdinding seng di Labuan Bajo saat ini sudah mencapai 24 juta rupiah.



    "Rumah triplek dan seng saja mereka kasih harga 2 juta sebulan,"katanya.


    Selain harga sewa rumahnya yang mahal, Labuan Bajo juga terkenal dengan mahalnya harga sewa inde kost yang dinilai masih terlalu mahal bila dibandingkan dengan pendapatan.


    "Kos kosan sudah lama, sudah lapuk dan banyak kerusakan, kamar kecil bau pesing, harga 1,3 juta per bulan belum termasuk listrik saya rasa tidak masuk akal juga kondisi kos dengan harga yang diberikan,"kata Maharani.


    Ia mengatakan UMR di Labuan Bajo saat ini tak sesuai dengan biaya hidup atas dasar itu Maharani berkesimpulan jika Labuan Bajo tak cocok bagi pekerja hanya cocok untuk destinasi liburan semata.


    Maria salah seorang warga yang mengaku berasal dari Labuan Bajo mengatakan kaget ketika pulang libur ke Labuan Bajo lantaran harga-harga barang di pasaran sangat mahal.


    "Setiap kali pulang ke Bajo akan selalu kaget dengan harga barang di pasar, tidak ada kosan yang harga 500 ribu semuanya di atas itu, sepertinya cocok jika Labuan Bajo memang belum bisa untuk perantau,"tambahnya.


    Seorang pengguna akun lain atas nama Feli justru menyoroti biaya Upah Minimum Kabupaten Manggarai Barat tahun 2024 yang hanya dipatok sebesar 2,1 juta rupiah sebulan.


    Mirisnya kata Feli, masih banyak pekerja yang diupah di bawah UMK yang ditetapkan pemerintah.


    "UMK 2,1 Juta dan masih banyak pekerja yang dibayar di bawah UMK,"katanya.


    Pemkab Bentuk Satgas Berantas Mafia

    Menanggapi keluhan tersebut pemerintah kabupaten Manggarai Barat melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengaku telah mengadakan rapat koordinasi terkait pembentukan satuan tugas (Satgas) khusus yang memiliki peran melakukan pemberantasan mafia harga.


    Wakil bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan rapat tersebut telah dilaksanakan pada Senin (3/6) lalu dimana rapat menyoroti fenomena naiknya harga-harga di Labuan Bajo baik harga sewa rumah, kos kosan, maupun kuliner yang banyak disoroti warganet.


    "Dalam rapat tersebut juga dibahas beberapa hal untuk ke depannya. Seperti terkait aturan regulasi yang membolehkan Pemerintah Daerah menetapkan harga tertinggi barang,"kata Weng.


    Ia mengatakan nantinya pemerintah akan mengkalkulasi biaya-biaya produksi sebelum mengeluarkan kebijakan soal penetapan harga tertinggi yang boleh ditetapkan oleh para pelaku usaha sehingga tak sampai merugikan para pengusaha maupun konsumen.


    Pemicu Harga Sewa Melambung Tinggi

    Salah seorang pemilik usaha inde kost di Labuan Bajo mengatakan penetapan harga sewa yang dipatoknya sudah sesuai dengan biaya kebutuhan dalam kota yang cendrung mengalami kenaikan.


    Ia mencontohkan untuk material pasir yang dipakai untuk pembangunan hunian indekost miliknya sudah berkisar antara 1 juta per dam truk.


    "Itupun kuantitasnya tidak penuh baket dam truk,"katanya.


    Ia mengatakan selain harga material pasir yang mahal, ongkos tukang dalam pembuatan hunian indekost miliknya juga terbilang cukup mahal.


    "Biaya tukang itu yang paling mahal pak, kisarannya di atas 50 juta tergantung banyaknya kamar yang hendak dibangun,"ujarnya.


    Selain itu, kata sumber ini biaya-biaya lain yang cukup mencekik pemilik usaha hunian indekost adalah masalah air minum dan air untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus bagi para penghuni indekost.


    "Karena air PDAM tidak lancar pak, makanya kami sering mengeluarkan uang untuk membeli air di luar seperti air tangki, harganya juga tak murah,"tambahnya.


    Ia mengatakan penentuan biaya sewa dilakukan dengan mengkalkulasi biaya-biaya operasional indekost selama sebulan lalu ditetapkanlah harga hunian bagi para pemakai.


    Ia menambahkan jika PDAM dalam kota Labuan Bajo cendrung lancar maka biaya sewa hunian bisa ditekan.

    Komentar

    Tampilkan