Gubernur NTT Melky Laka Lena Apresiasi proyek KTA milik Flobamora Bali, Melky minta warga NTT di Bali untuk bantu promosikan kekayaan NTT.
[Congkasae.com/Kereba] Untuk pertama kalinya gubernur NTT Melkiades Laka Lena mengunjungi sekretariat Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali yang terletak di jalan Tukad Musi I No 5 Renon Denpasar Bali.
Gubernur Melky menyambangi rumah besar warga NTT yang ada di Bali pada Jumat 11 Juli 2025 dan langsung disambut Badan Pengurus Inti IKB Flobamora Bali.
Dalam audiensi tersebut gubernur NTT mengatakan sinergitas yang dibangun pemprov NTT dan Pemprov Bali dalam menata warga NTT yang ada di Bali akan terus ditingkatkan.
"Hubungan yang telah terjalin baik dengan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster, terus kami tingkatkan. Kami ingin warga NTT di Bali terus menjadi bagian masyarakat Bali yang membuat suasana adem, tenang, dan damai," ujar gubernur NTT Melkiades Laka Lena di sela-sela pertemuannya dengan para pengurus Flobamora Bali di Denpasar Jumat 11 Juli 2025.
Ia mengapresiasi langkah IKB Flobamora Bali yang telah mengeluarkan Kartu Tanda Anggota (KTA) bagi para perantau NTT di Bali.
"Sistem ini sangat luar biasa karena tidak hanya mencatat data kependudukan, tetapi juga nomor kontak darurat dan keluarga di kampung halaman,"kata Melky.
Ia mengatakan dengan pola pendekatan dan sistem KTA yang dibangun oleh Flobamora Bali saat ini mempermudah pengurusan ketika terjadi masalah pada setiap anggota warga Flobamora Bali.
"Pola pendataan KTA Flobamora Bali itu bagus banget. Jika bisa diselenggarakan dengan baik, pemerintah dan Flobamora bisa gampang kontrol jika terjadi sesuatu dan saling membantu," puji Melki.
Selain itu gubernur NTT mengajak warga Flobamora Bali untuk sama-sama membangun NTT agar semakin maju.
"Kita harus mulai berpikir tentang bagaimana caranya berkontribusi untuk NTT, bukan hanya mengurusi keluarga sendiri di perantauan,"kata Melky Laka Lena.
Menurut Melky, NTT memiliki potensi komoditas ekspor yang sangat beragam, akan tetapi sayangnya selama ini keuntungan tersebut hanya diperoleh segelintir orang saja sementara di kalangan petani harga komoditas tersebut tak sebanding.
Melky mencontohkan untuk produk unggulan biji kopi di tangan para petani NTT saat ini dihargai 150 ribu rupiah untuk satu kilogram.
“Misalnya kopi, petani kita hanya dapat Rp150 ribu per kilo, tapi saat dijual di Jakarta atau luar negeri bisa sampai Rp800 ribu bahkan Rp1,4 juta per kilo. Kita harus bantu petani naik kelas, jangan hanya jadi penonton,” tegasnya.
Untuk itu Melky berencana untuk membangun pusat promosi produk unggulan dan destinasi wisata milik pemprov NTT di beberapa kota besar termasuk di Bali.
Ia mengatakan pusat promosi itu nantinya akan seperti etalase yang akan digunakan untuk mempromosikan destinasi wisata NTT termasuk produk unggulannya.
“Kita sedang siapkan kantor Bank NTT, restoran khas NTT, rumah promosi wisata dan produk ekspor desa di Bali. Ini bukan sekadar tempat jualan, tapi simbol kebangkitan ekonomi NTT di luar daerah,” ungkapnya.
Menanggapi rencana tersebut ketua Ikatan Keluarga Besar Flobamora Bali Herman Umbu Billy menyambut baik rencana tersebut.
Ia mengatakan Flobamora Bali sudah sejak lama merindukan kerja sama yang konstruktif dengan pemprov NTT.
"Kami punya niat menjadi jembatan penghubung atas segala potensi yang ada. Sebagai seorang arsitek, saya siap membantu membuat desain dan konsep restorannya untuk di Bali," kata Herman Umbu Billy