![]() |
Mobil Toyota Fortuner yang terjun ke Jurang di Wae Nengke Desa Siru, Lembor |
Mobil Toyota Fortuner tak kuat Nanjak di Wae Nengke yang memicu mobil lari mundur dan keluar jalur sebelum akhirnya terjun ke Jurang, kecelakaan ini tewaskan seorang ibu rumah tangga asal Ruteng.
[Congkasae.com/Kereba] Satu orang penumpang dikabarkan tewas setelah mobil Fortuner putih bernomor polisi EB 1571 EE terjun ke jurang di Wae Nengke, desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Senin 30 Juni 2025 ketika mobil melaju dari arah Lembor menuju Labuan Bajo.
Menurut keterangan dari Kapolsek Lembor Ipda Vinsensius Hardi Bagus mobil dikemudikan oleh HJ ketika kecelakaan terjadi yang merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga bernama Ludgardis Nadia Dewi Juwita itu.
"Korban meninggal, setelah mengalami patah tulang dada kiri, luka robek serta memar parah di bahu dan perut,"kata Vinsensius yang dihubungi Selasa 1 Juli 2025.
Ia mengatakan dalam mobil tersebut terdapat 7 orang penumpang termasuk satu orang bayi berusia 11 bulan.
Kecelakaan tersebut dipicu oleh mesin kendaraan yang tiba-tiba mati ketika melewati tanjakan Wae Nengke desa Siru pada Senin 30 Juni malam.
"katanya Mesin mobil tiba-tiba mati dan mundur ke belakang hingga akhirnya mobil keluar jalur, informasinya begitu,"kata seorang warga yang ikut mengevakuasi para korban kepada congkasae.com Selasa 1 Juli 2025.
Serly seorang warga di sekitar lokasi kejadian mengaku kaget setelah mendengar dentuman keras pada Senin malam.
"Kami kaget, kami kira itu mobil tronton besar ternyata dari mobil yang terbalik,"katanya.
Ia mengatakan kecelakaan terjadi di tengah guyuran hujan di sekitar daerah tersebut, sebelum akhirnya para penumpang berhasil dievakuasi warga sekitar dari dalam kendaraan.
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Wae Nakeng namun nyawa Ludgardis tak tertolong, ia meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut.
Ludgardis merupakan seorang ibu rumah tangga asal Cunca Lawar Ruteng yang ikut dalam mobil nahas itu.
Seorang warga desa Siru bernama Bone menyarankan para pemangku kebijakan untuk segera membangun tembok di sisi jalan tepat di jalur Wae Nengke untuk menekan potensi kecelakaan berulang di masa depan.
"Harus segera bangun tembok karena ini kecelakaan kedua di jalur yang sama, sebelumnya mobil Pikap juga terbalik di situ,"kata Bone menyarankan.
Jika tidak segera dibangun, Bone khawatir akan mengakibatkan timbulnya kecelakaan serupa di masa depan.
Hal tersebut, kata Bone terjadi lantaran tanjakan yang cukup terjal di Wae Nengke,"mobil dan sopir yang tidak biasa melintas bisa-bisa terjun ke jurang,"katanya.