- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Penerbangan Merpati 6715, Tragedi Kecelakaan Pesawat Pertama di Manggarai

    congkasae.com | Editor: Antonius Rahu
    08 Maret, 2023, 14:00 WIB Last Updated 2023-03-08T07:45:55Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

     

    Pesawat Merpati Nusantara Airline PK NUV yang jatuh di Manggarai 1995/Foto Wikimedia


    [Congkasae.com/Sipi SopokPesawat Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MZ 6715 yang lepas landas dari Bandara H. Sultan Muhammad Salahudin Bima NTB dilaporkan hilang kontak dengan menara pengawas.


    Insiden tersebut terjadi pada Rabu 10 Januari 1995, pesawat yang mengangkut 10 orang penumpang dalam kabin beserta 4 kru penerbangan itu sejatinya akan mendarat di bandar udara perintis Satar Tacik Ruteng di kabupaten Manggarai (Saat ini Bandara Frans Sales Lega).

    Rute Penerbangan Merpati MZ 6715/Foto aviation.net


    Namun pesawat tersebut hilang dari radar menara pengawas  Air Traffic Control (ATC) Bandara H.Sultan Muhammad Salahudin Bima NTB, beberapa menit setelah lepas landas.


    Menurut data yang dirilis dari situs Aviation.net pesawat berjenis DHC 6 Twin Otter milik maskapai berpelat merah Merpati Nusantara Airlines itu jatuh akibat kerusakan pada mesin pesawat yang diduga terjadi akibat cuaca buruk.


    Insiden kecelakaan pada maskapai Merpati Nusantara Airlines itu mengakibatkan seluruh penumpang dalam kabin beserta kru pesawat dilaporkan meninggal dunia.


    Situs tersebut memperkirakan pesawat Merpati MZ 6715 itu jatuh ke laut di sekitar selat Molo kawasan selat sape, namun wikipedia Indonesia merilis laporan bahwa pesawat itu jatuh menabrak kawasan perbukitan yang terletak di kampung Welu, Desa Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai.


    Insiden tersebut juga menjadi yang pertama dalam sejarah sebuah pesawat jatuh di kabupaten Manggarai semenjak bandara Satar Tacik resmi beroperasi.


    Jatuhnya pesawat Merpati 6715 itu juga menambah panjang deretan kecelakaan pesawat dalam negeri yang mendorong Uni Eropa memberlakukan larangan terbang di langit eropa bagi maskapai Merpati Nuasntara Airlines.


    Kecelakaan Merpati 6715 itu juga tak pernah dipublikasikan hasil audit investigasi dari otoritas keselamatan penerbangan Indonesia termasuk data manifest penumpang dan awak kabin beserta pilot pesawat nahas itu.


    Penerbangan 6715 merupakan sebuah rute penerbangan perintis berjadwal yang menghubungkan Bima, NTB dengan Ruteng di provinsi NTT yang dioperasikan maskapai milik BUMN Merpati Nusantara Airlines.


    Penerbangan tersebut menggunakan pesawat buatan Canada yang diproduksi pada tahun 1975, 20 tahun sebelum kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang dalam kabin.


    Ini merupakan kecelakaan pertama dalam sejarah penerbangan di Manggarai yang menelan korban jiwa.


    Teka-Teki Bangkai Pesawat di Pasar Puni

    Bangkai pesawat yang ada di pasar Puni Ruteng/Foto Congkasae.com


    Kecelakaan pesawat Merpati Nusantara Airline dengan Kode Penerbangan PK NUV yang jatuh menabrak kawasan perbukitan di kampung Welu, Desa Ketang, Kabupaten Manggarai, Flores sesaat sebelum mendarat di Bandar Udara perintis Satar Tacik Ruteng masih memunculkan teka-teki yang belum terjawab.


    Pasalnya hasil audit investigasi terhadap insiden kecelakaan pesawat tersebut tidak pernah dipublikasikan termasuk data manifest penumpang, awak kabin dan pilot serta kondisi bangkai pesawat pasca tragedi mematikan itu.


    Banyak orang yang beranggapan jika bangkai pesawat tersebut telah dievakuasi ke pasar Puni Ruteng namun banyak orang juga yang meragukan anggapan tersebut dan menyebut jika bangkai pesawat yang ada di pasar Puni Ruteng itu merupakan bangkai pesawat lain dari maskapai Merpati Nusantara Airlines yang gagal take off di Bandara Satar Tacik.


    Namun argumen kedua ini tidak mendapatkan bukti pendukung lantaran tak ada catatan yang menyebutkan bahwa terjadi insiden gagal take off di bandara Satar Tacik dari maskapai legenda Merpati Nusantara Airlines.


    Argumen pertama cukup dapat diterima lantaran tak ada bangkai pesawat yang ada di sekitar desa Ketang, kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai.


    Namun argumen ini juga cukup mudah dipatahkan lantaran rasanya mustahil jika insiden tabrak bukit yang dialami maskapai Merpati MZ 6715 pada 10 Januari 1995 itu tidak menimbulkan kerusakan hebat pada badan pesawat apalagi jika sampai menimbulkan korban jiwa.


    Yang jelas catatan resmi yang dirilis terkait daftar tragedi kecelakaan pesawat Merpati Nusantara Airlines di Manggarai hanya mencatat tragedi penerbangan MZ 6715 dan tak pernah mencatat adanya tragedi lain termasuk argumen gagal terbang.


    Penulis: Antonius Rahu


    Baca Juga catatan serupa dari Antonius Rahu dalam Pranala Berikut ini

    Letusan Gunung Anak Ranak, Mimpi Buruk Bagi Orang Manggarai


    Jejak Pater Jan Olecki SVD di Tanah Misi Manggarai


    Wajah Gapong 13 Tahun Pasca Bencana Longsor

    Komentar

    Tampilkan

    Viral