- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Gigitan Anjing Tercatat 518 Kasus Sejak Januari, Kabupaten Sikka Hadapi KLB Rabies Serius

    congkasae.com | Editor: Antonius Rahu
    20 Mei, 2023, 08:40 WIB Last Updated 2023-05-20T06:23:24Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1

    Gigitan Anjing Sejak Januari Tercatat 518  Kasus, Sikka Hadapi KLB Rabies Serius


    [Congkasae.com/kereba] Kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Sikka, Flores, NTT mengalami peningkatan sejak Januari 2023.


    Berdasarkan data yang dimiliki dinas kesehatan kabupaten Sikka sejak bulan Januari hingga Mei 2023 ini saja sudah tercatat 518 kasus gigitan anjing Rabies.


    Untuk itu Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menetapakan kasus Rabies sebagai Kejadian Luar Biasa alias KLB di kabupaten itu.


    KLB merupakan sebuah status yang diberikan apabilah terjadi sebuah peristiwa atau penyakit menular yang berpotensi menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar.


    Bupati Robi mengatakan dari total 518 kasus gigitan anjing yang tercatat di wilayah kabupaten Sikka itu 1 orang korban meninggal dunia.


    "Karena itu kita tetapkan KLB Rabies,"ujar bupati Sikka itu di Maumere  Jumat kemarin.


    Robi mengatakan telah menyurati institusi pemerintahan di bawahnya seperti camat, kepala desa dan lurah untuk memberikan edukasi pada warga terkait penanganan hewan peliharaan yang berpotensi menyebarkan rabies untuk dilakukan vaksinasi dan dikandangkan.


    Robi juga meminta agar hewan yang berpotensi menularkan rabies seperti anjing kucing dan kera segera diikat untuk dilakukan vaksinasi massal yang tengah dilakukan petugas kesehatan kabupaten Sikka.


    Penanganan Pertama Pasien Pasca Gigitan Anjing Rabies

    Sementara itu kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka Maria Bernadina Nenu mengatakan proses penyembuhan pasien yang telah menunjukan gejala Rabies memakan waktu yang cukup lama.


    Karenanya Bernadina mengimbau masyarakat untuk melakukan proses penanganan tahap pertama pasca gigitan anjing untuk mengantisipasi kemungkinan kasus rabies yang menular ke manusia.


    Bernadina menambahkan korban yang digigit oleh Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing dan kera harus dilakukan cuci luka bekas gigitan di air yang mengalir menggunakan pembersih selama 15 hingga 20 menit.


    Setelah itu korban harus dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) yang tersedia di puskesmas.


    Sementara untuk langkah prefentif kasus Rabies, HPR harus dilakukan vaksinasi anti rabies.


    Sebelumnya kasus gigitan Anjing Rabies juga telah memakan korban di Tilir, kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.


    Tepatnya pada 23 April lalu bocah SD di kampung Tilir dilaporkan meninggal dunia setelah sebelumnya korban digigit anjing rabies.


    Kepala Puskesmas Tilir Martinus Jamun membenarkan hal tersebut dengan mengatakan korban tidak diberikan VAR pasca gigitan lantaran stok VAR di puskesmas Tilir kala itu sedang kosong.


    Sebulan kemudian usai digigit anjing korbanpun dilaporkan meninggal dunia.



    Gejala Anjing Rabies

    Melansir laman Alodokter.com terdapat beberapa gejala yang ditunjukan oleh Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing diantaranya sebagai berikut.


    1. Tampak gelisah atau ketakuan

    Salah satu ciri anjing rabies yang paling umum adalah perubahan perilaku, seperti gelisah atau ketakutan. Namun, di sisi lain, anjing yang terkena rabies juga bisa tampak lebih diam atau lemas dan tidak bersemangat seperti biasanya.


    2. Lebih agresif

    Anjing yang terkena rabies biasanya juga menjadi lebih agresif. Saat terkena rabies, anjing akan menjadi lebih galak dan buas terhadap orang maupun hewan lain, bahkan pada orang yang sudah dikenalnya.


    Hal ini menjadi tanda bahwa virus rabies telah menyerang otak, sehingga anjing sulit untuk mengendalikan perilakunya.


    3. Demam

    Salah satu ciri-ciri anjing rabies yang juga penting untuk kamu waspadai adalah demam. Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem imun tubuh anjingmu sedang melawan infeksi virus rabies. Oleh karena itu, bila ia mengalami demam secara tiba-tiba, sebaiknya segera periksakan hewan kesayanganmu ini ke dokter hewan, ya.


    4. Air liur berlebih

    Anjing yang terkena rabies juga bisa mengeluarkan air liur berlebih, padahal ia sedang tidak lapar. Hal ini terjadi karena rabies bisa menyebabkan rahang dan tenggorokan anjing mengalami kelumpuhan, sehingga air liur yang keluar pun lebih banyak.


    Terkadang, banyaknya air liur yang dikeluarkan oleh anjing juga bisa membuat mulut atau bibirnya tampak berbusa.


    5. Susah makan dan minum

    Tidak hanya air liur berlebih, kelumpuhan pada rahang ini juga bisa menyebabkan anjing sulit menelan sehingga ia akan sulit atau bahkan tidak bisa makan dan minum. Rabies juga bisa membuat anjing menjadi lebih sering muntah.


    Jika anjingmu tiba-tiba tidak mau makan dan minum, lalu menunjukkan gejala rabies lainnya, kamu sebaiknya waspada dan segera membawanya ke dokter hewan.


    6. Kejang

    Mengingat rabies merupakan penyakit yang dapat menyerang sistem saraf dan otak, penyakit ini bisa menyebabkan anjing mengalami kejang. Pada beberapa kasus, kejang pada anjing rabies juga bisa disertai gejala lain, seperti pingsan atau bahkan koma.


    7. Susah berjalan

    Kerusakan otak dan saraf akibat rabies bisa membuat anjing menjadi sulit bergerak atau berjalan. Virus rabies juga bisa membuat otot-otot tubuh anjing menjadi kaku, sehingga ia susah bergerak atau tampak kesakitan ketika berjalan.


    8. Sensitif terhadap cahaya dan suara

    Ini juga termasuk salah satu ciri anjing rabies. Saat terserang rabies, anjing akan tampak mudah terganggu atau gelisah ketika ia mendengarkan suara atau melihat cahaya yang terang. Rangsangan cahaya dan suara tersebut bahkan bisa membuatnya menjadi lebih agresif, sehingga bisa saja menyerang orang atau hewan di sekitarnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Viral