Polisi meminta pendapat Ahli Hukum Pidana dan Ahli Bahasa untuk menilai ada tidaknya unsur penghinaan yang dilakukan ketua DPRD Matim Salesius Medi pada Sekwan Tobias Suman.
[Congkasae.com/Kereba] Aparat penyidik di Polres Manggarai Timur melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli untuk kasus dugaan penghinaan ketika Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan oleh ketua DPRD Manggarai Timur, Salesius Medi pada 28 April lalu.
Kasatreskrim Polres Manggarai Timur Iptu Ahmad Zaky Shodri mengatakan pihaknya telah meminta pendapat dari seorang ahli hukum pidana dari salah satu Universitas di NTT untuk memeroses laporan yang dilayangkan Sekretaris Dewan Tobias Suman itu.
"Hal itu untuk menguatkan kami dalam memeroses pengaduan dari masyarakat,"kata Ahmad Sodri Rabu 13 Agustus 2025.
Kendati demikian Ahmad menuturkan jika penyidik masih memerlukan pendapat dari ahli bahasa untuk mengurai benang merah kasus tersebut.
Ia berujar pendapat dari ahli bahasa itu diperluhkan untuk menilai ada tidaknya unsur penghinaan yang dilakukan Salesius Medi terhadap Tobias Suman pada 29 April lalu.
Kasus tersebut bermula dari Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur Salesius Medi alias Medi Peot yang diduga melontarkan kata-kata kotor kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) Tobias Suman ketika Rapat Dengar Pendapat(RDP) yang digelar Senin 28 April 2025.
Rapat RDP yang membahas soal Evaluasi Kesekretariatan DPRD Manggarai Timur dan Fasilitasi Dukungan Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan DPRD oleh Pemerintah itu berubah jadi forum "mencaci maki" sekwan Tobias Suman.
Tensi ketua DPRD Manggarai Timur kala itu mendadak naik dan langsung melontarkan kata-kata kotor di hadapan peserta rapat RDP di forum terhormat itu.
"Saya tidak hitung anda. Saudara itu kecil. Kalau mau main-main silahkan tapi nanti kita ketemu," kata Selesius Medi di dalam forum resmi yang dihadiri perwakilan pemerintah kabupaten Manggarai Timur itu.
Kemarahan Medi memuncak lantaran dipicu oleh kinerja anggota sekwan yang dinilainya kurang terlalu responsif terhadap kebutuhan anggota dewan terhormat.
Medi menuding banyak pekerjaannya sebagai anggota dewan yang kurang didukung oleh sekwan DPRD Manggarai Timur itu diantaranya biaya perjalanan dinas yang tak dibayar sekaligus akan tetapi dicicil.
"Kalau semua biaya yang mendukung kinerja DPRD pakai cicil, itu tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kerja-kerja kami untuk masyarakat," tambahnya.
Kasus tersebut berbuntut pada Laporan Polisi yang dilayangkan Sekwan Tobias Suman pada 7 Mei 2025 silam.
BACA JUGA
Dihina Saat Rapat, Tobias Suman Polisikan Ketua DPRD Matim Selesius Medi
Usai Caci Maki Sekwan Tobias Suman, Ketua DPRD Matim Bilang itu Bukan untuk Konsumsi Publik