[Congkasae.com/Kereba] Uskup keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur menolak pelantikan dirinya sebagai kardinal gereja Katolik.
Pengajuan penolakan perihal pelantikan Paskalis sebagai Kardinal diterima oleh paus Fransiskus seperti diberitaka laman Vaticannews dikutip Rabu (23/10/2024).
Dalam surat penolakannya Paskalis Bruno Syukur beralasan dirinya akan fokus pada penggembalaan umat Allah.
Pelantikan para kardinal ini seharusnya akan dilaksanakan pada 7 Desember tahun 2024 di Vatican bersamaan dengan 21 kardinal dari seluruh dunia.
"Dengan demikian hanya 20 kardinal yang akan dilantik pada 7 Desember mendatang,"tulis Vaticannews dalam publikasi resmi mereka dikutip Rabu (23/10/2024).
Keputusan penolakan pelantikan sebagai kardinal dari Indonesia itu juga dibenarkan uskup Bogor asal Manggarai Barat Paskalis Bruno Syukur.
"Memang benar,"kata Paskalis kepada wartawan majalah Hidup Katolik.
Kendati demikian Mgr Paskalis enggan membeberkan lebih terperinci alasan dibalik keputusan penolakan penunjukan dirinya sebagai kardinal.
"Selamat pagi, salam doa,"tambah Mgr Paskalis.
Keputusan penolakan Mgr Paskalis Bruno Syukur sebagai kardinal asal Indonesia mengejutkan banyak pihak.
Mayoritas umat di keuskupan Ruteng mempertanyakan alasan dibalik penolakan Mgr Paskalis Bruno Syukur.
Meski demikian Direktur kantor Pers Vatican Matteo Bruni mengatakan bahwa uskup Paskalis ingin meneruskan pertumbuhannya dalam pelayanan kepada gereja dan umat Allah.
Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC mengatakan keputusan penolakan yang disampaikan Mgr Paskalis mengejutkan banyak pihak.
"Yang paling bisa menjelaskan (alasan penolakan) hanya Mgr Paskalis sendiri,"kata Mgr Antonius.
Ani Paga, salah seorang umat Katolik asal Manggarai yang tinggal di Jakarta menghormati keputusan uskup Paskalis Bruno Syukur lantaran mengutamakan pelayanan umat.
"Itulah perbedaan jabatan politik dan jabatan imam gereja Katolik Monsinyur tidak mengejar jabatan strategis, dia mengutamakan umat di tingkat KBG,"ujar Ani dalam pembicaraan dengan media ini Rabu pagi.
Ia mengatakan jabatan politik pasti sangat berbeda dengan jabatan imamat dalam gereja Katolik, bahkan ia menyebut banyak orang menghalalkan segala cara demi meraih jabatan politik.
Akan tetapi jabatan imamat dalam gereja Katolik sangat jauh berbeda,"Kalau berbicara dari pandangan kaum awam sih sedikit mengejutkan kok bisa ya menolak posisi strategis itu. Tapi Monsinyur Paskalis justru menolaknya,"ujar Ani.
Sebelumnya Paskalis Bruno Syukur merupakan salah satu uskup yang terpilih untuk diangkat sebagai kardinal dari Indonesia.
Kardinal sendiri memiliki posisi dan status sebagai penasehat, pemilih serta pembantu paus dalam hirearki gereja Katolik.
Dengan pengunduran diri Mgr Paskalis Bruno Syukur, saat ini hanya satu kardinal asal Indoensia yakni uskup keuskupan agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.