Agustinus Pati Kondo (20) dan Ferdianto Jamanu Kondo (17) dua orang buruh proyek asal Sumba NTT kembali diamankan warga setelah nekat mencuri sepeda motor milik rekan sesama buruh proyek pembangunan gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Tuka.
[Congkasae.com/Kereba] Warga NTT di Bali kembali dibuat geram dengan ulah dua orang pria asal Sumba NTT yang nekat mencuri sepeda motor di dalam kawasan gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Tuka, desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung Bali.
Pencurian tersebut menyasar sepeda motor milik Nisbahul Munir (27) seorang buruh proyek asal Banyuwangi yang sama-sama bekerja sebagai buruh proyek pembangunan gereja itu.
Kasiehumas Polres Badung Aiptu Ni Nyoman Winastuti mengatakan dua orang pelaku pencurian sepeda motor tersebut bernama Agustinus Pati Kondo (20) dan Ferdianto Jamanu Kondo (17).
"Aksi pencurian tersebut terjadi pada Selasa 16 Desember 2025 siang,"ujar Ni Nyoman Winastuti mengutip tribune Bali.
Ia mengatakan pelaku dan korban sama-sama bekerja sebagai buruh dalam proyek pembangunan gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Tuka.
"Korban memarkirkan kendaraanya dalam kawasan proyek dengan kunci kontak yang masih tercantol di sepeda motor,"katanya.
Melihat kunci kontak yang masih terpasang di sepeda motor tersebut, kedua orang pelaku nekat membawa kabur sepeda motor tersebut dan langsung kabur ke arah utara.
Nahasnya, kata Ni Nyoman, baru berjarak sekitar 500 meter dari lokasi proyek, sepeda motor yang mereka tumpangi tiba-tiba mogok.
"Kedua pelaku terpaksa mendorong kendaraan tersebut di jalan raya Tuka,"ujarnya.
Gerak-gerik mencurigakan itu akhirnya diketahui oleh mandor proyek yang melakukan pengejaran kepada dua orang pelaku pencurian dibantu warga sekitar.
Alhasil keduanya tertangkap tak jauh dari lokasi proyek dan langsung diamankan warga dibantu petugas kepolisian dari polsek Kuta Utara.
Ketika diamankan salah seorang palaku kedapatan membawa pisau untuk mencongkel yang langsung diamankan polisi.
Saat ini kedua orang pelaku sudah berhasil diamankan polisi dan sedang dalam proses penyelidikan.
Di sisi lain video pendek yang memperlihatkan kedua orang pelaku yang berhasil diamankan warga pun viral di media sosial khususnya Facebook.
Kedua orang tersebut tampak tertunduk malu ketika sejumlah warga berusaha mengajukan pertanyaan kepada kedua pelaku.
Ketika diinterogasi warga seorang pelaku mengaku berasal dari Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Sumba-Sumba dua orang ini bikin malu saja, siang-siang nyuri motor ini bikin malu,"kata seorang warga ketika melakukan interogasi di lokasi kejadian.
Tindakan kriminalitas yang melibatkan warga Sumba NTT meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir yang menimbulkan reaksi keras dari warga Bali.
Ketua umum Flobamora Bali Herman Umbu Billy dalam sebuah wawancara podcast Jeg Bali mengatakan kasus kriminalitas yang melibatkan buruh asal Sumba merupakan fenomena gunung es dari sebuah sistem perekrutan buruh proyek berupah murah yang dilakukan kelompok tertentu.
"Fenomenanya dia (para buruh) direkrut oleh mandor, tentu mandornya bukan orang Sumba datang diangkut dari Sumba mereka diambil dari sana bisa satu desa itu diambil semua lalu mereka menempuh jalan darat menggunakan truk, lalu diangkut ke Bali dan langsung diangkut ke bedeng-bedeng proyek,"ujar Umbu dalam podcast Jeg Bali dikutip Selasa 8 Oktober 2024.
Umbu mengatakan para buruh proyek yang diangkut dari Sumba itu mayoritas diberi upah sangat murah jauh di bawah standar upah yang ditetapkan pemerintah.
"Nah dunia bisnis tentu saja senang dengan pekerja dengan upah murah ini, pada saat proyek selesai mereka tidak dipulangkan kembali oleh penyalur, pada saat tidak dipulangkan ini problemnya banyak kasus bahkan mereka tidak digaji,"terang Umbu.
Ketua Flobamora Bali Herman Umbu Bily mengatakan mayoritas para pekerja buruh tersebut memiliki latar belakang pendidikan rendah.
"Selama di Bali mereka tidak melakukan sosialisasi dengan siapapun, di Bedeng Proyek itu kan tertutup,"tambahnya.
Ia mengatakan mayoritas para buruh yang tidak digaji itu kerap berulah lantaran mandor proyeknya menghilang alias ditelantarkan.
"Mereka tidak dipulangkan kembali ke NTT, inilah masalah di hilirnya,"tambah Umbu.
BACA JUGA
Buruh Asal Sumba NTT Kerap Berulah di Bali, Ini Akar Masalahnya
Flobamora Bali Minta Polisi Tindak Tegas Yulius Moruk yang Hendak Menabrak Polisi



%20(1)%20(1).webp)


