- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Rana Tonjong, Surga Tersembunyi di Sambirampas Manggarai Timur

    Tim Redaksi | Editor: Antonius Rahu
    01 Februari, 2018, 18:09 WIB Last Updated 2020-10-05T13:13:55Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Rana Tonjong tampak dipenhi lautan bunga teratai

    [Congkasae.com/Wisata] Kabupaten Manggarai Raya memang selalu terkenal dengan keindahan alamnya yang bikin anda terpesona.

    Ada begitu banyak destinasi wisata yang bisa anda nikmati jika mengunjungi tiga kabupaten yang terletak di ujung barat pulau Flores ini.

    Mulai dari Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, obyek wisata kampung tradisional Wae Rebo di Manggarai, Compang Riwu di Manggarai Timur, dan yang menarik lagi adalah danau
    Rana Tonjong.

    Rana Tonjong merupakan salah satu danau Lotus alias teratai (Nelumbo Lucifera) terbesar di kabupaten Manggarai. Bahkan konon katanya, Rana Tonjong juga termasuk danau Lotus terbesar kedua di dunia, setelah danau serupa di India.

    Danau ini terletak di dusun Paci Panda,Desa Nanga Mbaling, kecamatan Sambirampas, kabupaten Manggarai Timur, Flores NTT. Rana Tonjong berasal dari bahasa Manggarai, Rana berarti danau sedangkan Tonjong berarti Lotus atau Teratai.

    Rana Tonjong termasuk danau purba terbesar di dunia, secara umum danau ini memiliki luas area sekitar 2,5 Ha, dengan 2,2 Ha nya tertutup oleh Lotus alias Teratai. Selain itu ada hal yang paling unik dari danau ini,  pada bulan April hingga Juni, danau ini akan berubah menjadi lautan bunga teratai berwarna pink.

    Pasalnya pada bulan-bulan tersebut, Teratai alias Lotus di danau ini memasuki musim mekar. Selain itu, Lotus atau bunga teratai yang ada di danau ini bukan sembarang teratai.

    Sebagian permukaan danau juga ditumbuhi oleh teratai raksasa Victoria Amazonica. Usai memasuki masa mekar, teratai raksasa ini akan menyisakan bonggol yang berisi biji teratai.

    Warga setempat sering mengkonsumsi biji Teratai ini. Warga meyakini biji teratai dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tingginya kandungan protein pada biji Teratai tersebut juga menjadikannya layak untuk dikonsumsi.

    Teratai Victoria Amazonia yang tumbuh di Rana Tonjong memang bisa dikatakan berbeda dengan teratai pada umumnya yang menjalar di atas permukaan air.

    Tanaman yang satu ini bisa tumbuh tegak bagaikan talas, dengan lebar daung sekitar 3o cm serta  lebar bunga jika mekar bisa mencapai 25 cm.

    Karena keunikan itulah teratai di Rana Tonjong sering dijuluki teratai raksasa di dunia. Selain teratai dengan lautan bunga berwarna pink nya, di danau ini juga terdapat ikan air tawar, katak, dan angsa putih.

    Di sekeliling danau juga terdapat hamparan sawah milik petani sekitar yang mempercantik keindahan alamnya. Apalagi jika musim mekar teratai berbarengan dengan padi petani yang mulai menguning.

    Rasanya bagaikan sedang berada di surga kecil nan indah. Sayangnya keindahan Rana Tonjong hingga saat ini masih belum banyak diketahui warga. Bahkan sebagian penduduk Manggarai Timur belum terlalu mengenal keberadaan danau ini.

    Akan tetapi, kepopuleran danau ini sudah sampai ke telinga para pelancong dari luar negeri. Hal tersebut dibuktukan dengan adanya kunjungan wisatawan mancanegara untuk mengunjungi danau ini.

    Sayangnya, keindahan danau ini tidak dibarengi oleh pembangunan infrastruktur untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.

    Untuk bisa sampai ke Rana Tonjong, anda dapat memulai perjalanan dari Ruteng ibu kota kabupaten Manggarai atau dari Borong ibu kota kabupaten Manggarai Timur.

    Jika anda memulai perjalanan dari Ruteng, anda akan menempuh perjalanan selama hampir empat jam lebih. Anda bisa memulai perjalanan menuju Pota, dengan menggunakan sepeda motor atau bus kayu.

    Jika anda masih awam berada di Manggarai, anda dapat menggunakan jasa pemandu lokal yang siap memandu perjalanan anda.

    Uniknya, dalam perjalanan menuju Rana Tonjong, anda akan disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan berupa perbukitan, hamparan sawah, dan kebun milik warga yang ditumbuhi tanaman kopi.

    Anda juga akan menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan orang Manggarai yang ada di pedesaan, mendengarkan kicauan kokak, seset, dan Ngkiong. Kesemuanya merupakan burung endemik khas Manggarai.
    Komentar

    Tampilkan