Pernyataan Yusi T. Kusumawardani soal adanya praktik prostitusi anak di Labuan Bajo yang menghebohkan warga di Manggarai dinilai tidak memiliki basis data yang akurat dan tidak benar.
[Congkasae.com/Kereba] Kepala dinas Sosial kabupaten Manggarai Barat membantah pernyataan kadinsos Provinsi NTT yang menyebut soal adanya praktik prostitusi anak di Labuan Bajo.
Bantahan itu diutarakan kepala dinas sosial kabupaten Manggarai Barat Marselinus Jebaru.
Menurut Marsel, kepala UPTD dinas sosial provinsi NTT Yusi T. Kusumawardani tak memiliki basis data yang jelas dalam menyampaikan pernyataan tersebut kepada media.
Marsel mengatakan telah meminta klarifikasi langsung kepada Yusi Kusumawardani perihal pernyataannya yang dimuat media beberapa hari terakhir ini.
Menurut Marsel, dalam klarifikasinya Yusi mengatakan informasi yang dikutip media massa itu berdasarkan cerita sopir travel yang mengantar Yusi dari Labuan Bajo menuju Ruteng.
"Dia hanya mendengar cerita sopir travel,"kata Marsel kepada jurnalis Komodoindonesiapos di Labuan Bajo Jumat 23 Mei 2025.
Lebih jauh Kadis Marsel meminta Yusi memberikan identitas sopir travel yang telah bercerita soal adanya praktik prostitusi anak di Labuan Bajo, akan tetapi Yusi enggan membeberkan data sang sopir termasuk plat kendaraannya.
Dalam hal ini Marsel menilai pernyataan Yusi soal adanya praktik prostitusi anak di Labuan Bajo tak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya Kepala UPTD Dinas Sosial provinsi NTT mengeluarkan pernyataan soal adanya praktik prostitusi anak di Labuan Bajo.
Ia mengatakan anak-anak dari Manggarai Timur dan Ruteng dikumpulkan di sebuah hotel di Ruteng setiap hari Jumat sebelum akhirnya dikirim ke beberapa hotel di Labuan Bajo.
Setiap Minggu, anak-anak SMP dan SMA itu dikembalikan ke tempat asal mereka dan menjadi gadis lugu.
Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi publik di Manggarai Raya.
Mayoritas warga menyayangkan tindakan para penyalur dan meminta polisi mengusut mucikari termasuk agen penyalur para remaja.