Upah proyek belum dibayar, Kades Warupele I Bonifasius Ghae tewas ditikam NR yang merupakan warganya sendiri.
[Congkasae.com/Kereba] Bonifasius Ghae (57) Kepala desa Warupele I, kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada tewas bersimba darah setelah ditusuk warganya sendiri.
Kepala seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas), Polres Ngada Ipda Benediktus Pissort membenarkan peristiwa itu dengan mengatakan bahwa insiden terjadi pada Kamis 22 Mei 2025 pagi.
"Informasinya begitu,"kata Ipda Bonefasius membenarkan peristiwa penusukan itu ketika dihubungi Kamis 22 Mei 2025.
Menurut Benediktus, pelaku penikaman berinisial NR(58), warga desa Warupele I, penikaman terjadi di halaman kantor desa Warupele I.
Adapun kronologis peristiwa itu, kata Bene, berawal dari NR yang mendatangi Kantor Desa Warupele 1 pada Kamis (22/5/2025) sekitar jam 07.30 Wita untuk menemui Kasi Pelayanan Umum Desa Warupele 1, Maria Kornelia Uma.
"(NR) menanyakan perihal keterlambatan pembayaran uang Harian Ongkos Kerja (HOK) penggalian got atau saluran di RT 05 yang dikerjakan oleh masyarakat Desa Warupele 1," ungkap Beni dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).
Maria kemudian mengarahkan NR menemui Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Warupele 1, Yohanes F. Obaria.
NR dan Yohanes akhirnya bertemu di lantai dua kantor desa Waurpele I.
Kepada NR, Yohanes menjelaskan penyebab uang HOK itu belum dibayar pemerintah desa lantaran terkendala banyak hal.
"Saksi (Yohanes) pun menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan faktor keterlambatan dalam pembagian uang HOK disebabkan masalah jaringan dan hal-hal teknis lainnya," terang Beni.
Beni mengatakan usai mendengar penjelasan Yohanes, NR turun ke lantai satu dan mengambil sembilan kursi plastik desa.
NR kemudian membawa kursi tersebut dan mengikatnya dengan tali rafia di tiang gawang lapangan sepakbola Desa Warupele 1. Setelah itu NR meninggalkan tempat tersebut.
Ipda Bene mengatakan selang beberapa menit kemudian, Kepala Dusun Pawadama, Ricardus Loda, datang ke kantor desa.
Sesampainya di kantor desa Ricardus bertanya kepada Maria terkait kursi yang diikat pada tiang gawang.
Maria dan Yohanes pun memberi penjelasan perihal 9 kursi tersebut yang diikat oleh NR lantaran upah proyek belum dibayar.
Ricardus kemudian menemui kades Bonifasius yang baru tiba di lantai satu kantor desa itu.
Kades Bonifasius pun langsung menanyakan terkait kursi tersebut. Bonifasius lalu menyuruh Ricardus mengambil kursi yang diikat pada tiang gawang tersebut.
"Pada saat Bapak Dusun Pawadama hendak membuka kembali ikatan tali pada bagian kursi, NR datang dan melarang Bapak Dusun untuk mengambil kursi tersebut," jelas Beni.
Larangan itu memicu pertengkaran NR dengan kades Bonifasius di halaman kantor desa sekitar jam 08.00 Wita.
Dalam aksi pertengkaran antara Kades Bonifasius dengan NR terjadilah tindak pidana dimana NR yang terpengaruh emosi langsung menikam Bonifasius saat berebut kursi tersebut.
"Setelah mendengar pertengkaran tersebut, saksi kemudian melihat dari balkon lantai dua dan melihat pelaku sedang merebut kursi dengan Kepala Desa Warupele 1 dan pada bagian tangan kanan pelaku memegang sebuah pisau," ungkap Beni.
Ipda Benediktus melanjutkan, saksi Yohanes langsung turun dari lantai dua untuk melerai NR dan kades Bonifasius.
Saat hendak melerai, Yohanes melihat Bonifasius memeluk NR dari arah belakang. NR memberontak dan mengayunkan pisau hingga mengenai punggung Bonifasius.
Keduanya, kemudian jatuh bersamaan ke tanah dengan posisi NR di samping Bonifasius. Saat itu, NR kembali menikam Bonifasius di bagian pinggang.
"Terlapor (NR) mengayunkan kembali pisau yang dipegang dengan menggunakan tangan kanan pada bagian pinggang sebanyak satu kali," kata Beni.
"Ketika melihat kejadian tersebut, saksi kemudian datang dan menuju ke arah pelaku dan memegang tangan kanan pelaku sambil menekan leher pelaku dengan tujuan untuk mengamankan pelaku," tambah Beni.
Sejumlah warga kemudian datang mengamankan NR. Bonifasius yang mengalami luka robek di bahu kanan dan pinggang dibawa ke fasilitas kesehatan di desa tersebut.
Bonifasius kemudian dirujuk ke UGD RSUD Bajawa, tetapi nyawanya tak tertolong.
Polisi kemudian langsung bergerak cepat untuk menangkap pelaku.
NR akhirnya berhasil ditangkap di kediaman pribadinya.
"Saat ini pelaku sudah kita amankan,"katanya.
Di sisi lain Katarina Lusi istri kepala desaWarupele I meminta polisi untuk memeroses pelaku NR yang telah menghabisi nyawa Bonifasius Ghae.
"Saya minta pelaku dihukum berat,"pinta Katarina Lusi.
Ia mengaku suaminya sempat mencari kunci motor yang hilang sebelum berangkat ke kantornya pada Kamis kemarin.
Pada akhirnya, Lusi mengatakan suaminya berangkat ke kantor desa Warupele dengan memakai kunci cadangan.
Tak lama berselang sang istri dikagetkan oleh panggilan warga yang menyebut jika suaminya sedang kritis ditikam warganya sendiri.
BACA JUGA
Pemalak Sopir Travel di Pelabuhan Aimere Diamankan Polisi
Prostitusi Semakin Parah di Labuan Bajo, Pelajar SMA Jajakan Diri ke Hotel dan Penginapan