- -->
  • Jelajahi

    Copyright © Congkasae.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kasus Bunuh Diri Pelajar di Matim, Keluarga Korban Minta Video Tak Dijadikan Konten Facebook Pro

    Penulis: Antonius Rahu | Editor:Tim Redaksi
    02 Juni, 2025, 19:12 WIB Last Updated 2025-06-02T12:47:27Z
    Post ADS 1
    Post ADS 1
    Kasus Bunuh Diri Pelajar di Matim, Keluarga Korban Minta Video Tak Dijadikan Konten Facebook Pro


    Keluarga korban meminta pengguna media sosial tak menjadikan rekaman video bunuh diri di Borong sebagai konten facebook pro lantaran menimbulkan trauma berkepanjangan bagi keluarga yang tengah dirundung duka.

     [Congkasae.com/Kereba] Warga kampung Wolo Kolo, kelurahan kota Ndora, kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur pada Senin 2 Juni dikejutkan dengan kasus  bunuh diri yang dilakukan Agustinus Pronato Dikka (20) yang mengakhiri hidupnya secara tragis dengan jalan gantung diri.


    Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto membenarkan kejadian bunuh diri yang terjadi pada Senin 2 Juni 2025 itu dengan mengatakan bahwa korban adalah seorang pelajar SMA Negeri 4 Borong.


    Menurut Suryanto korban ditemukan seorang pelajar lain atas nama Maria Laurensia Bupu(17) seorang pelajar putri yang selama ini berpacaran dengan korban.


    "Maria menemukan korban, Senin 2 Juni 2025 sekitar pukul 07.00 Wita dalam keadaan meninggal dunia di area belakang SMAN 4 Borong,"kata Suryanto Senin 2 Juni 2025.


    Ia mengatakan berdasarkan keterangan sang kekasih korban sempat melakukan panggilan video dengan Maria pada Sabtu 31 Mei 2025 sebelum ditemukan tak bernyawa pada Senin pagi.


    Ketika panggilan video tersebut korban sempat mengancam akan mengakhiri hidupnya namun Maria menganggap ucapan tersebut hanyalah candaan.


    Suryanto mengatakan Agustinus Pronato Dikka merupakan seorang yatim piatu yang sejak lama ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.


    Selama bertahun-tahun Agustinus tinggal dan dibesarkan oleh Kristianus Begu yang merupakan adik kandung dari mendiang ayah Agustinus.


    Menurut pengakuan ayah angkatnya Kristianus Begu, korban terakhir kali meninggalkan rumah mereka di Wolo Kolo pada Sabtu 31 Mei 2025 dengan maksud hendak ke sekolah mengenakan pakayan seragam olahraga seperti yang dikenakan korban ketika ditemukan meninggal dunia.


    Ia mengatakan telah melakukan upaya pencarian terkait keberadaan korban sejak Minggu kemarin namun upaya pencarian itu tak membuahkan hasil.


    Ia mengaku kaget dengan kabar yang diterimanya pada Senin pagi jika anak angkatnya itu telah meninggal dunia dengan tragis.


    Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto mengatakan saat ini pihaknya telah mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit untuk dilakukan proses visum et rapertum.


    Ia mengatakan hasil olah tempat kejadian perkara tak ditemukan adanya hal-hal lain yang dicurigai selain satu unit ponsel milik korban.



    "Hasil visum juga menunjukkan tak ditemukan bekas luka pada tubuh korban,"kata Suryanto.


    Di sisi lain rekaman video yang memperlihatkan korban pertama kali ditemukan oleh teman-teman kelasnya viral di media sosial khususnya facebook dan tik tok.


    Dalam video tersebut seorang perempuan yang mengenakan seragam sekolah tampak berteriak histeris melihat korban yang terlilit tali nilon dalam kondisi tergantung.


    Sementara teman-teman lain meminta agar tak ada seorangpun yang menyentuh jenazah korban selain polisi.


    Terkait rekaman video yang viral itu, pihak keluarga korban meminta agar video itu ditake down dari media sosial lantaran melanggar batas privasi pihak keluarga yang tengah berduka.


    "Itu sangat tidak pantas ditonton dan disebarkan di media sosial,"kata Defry perwakilan keluarga korban.


    Ia mengatakan bahwa video yang tersebar secara meluas di platform media sosial itu menimbulkan trauma berkepanjangan di kalangan keluarga yang tengah berduka.


    Ia meminta pengguna media sosial untuk tidak menjadikan video itu sebagai konten untuk menghasilkan uang di platform facebook pro.


    "Kami hanya ingin video tersebut dihapus dan tidak beredar di media sosial,"pintanya.


    BACA JUGA

    Manggarai Raya Jadi Sarang Peredaran Rokok Ilegal di Pulau Flores


    Prostitusi Semakin Parah di Labuan Bajo, Pelajar SMA Jajakan Diri ke Hotel dan Penginapan


    Miris, Sekelas Mahasiswa Unika St Paulus Ruteng Tak Paham Konsep Gendang One Lingko Pe'ang

    Komentar

    Tampilkan

    Bersama Menjaga Warisan Kita

    Dukung Congkasae agar terus hidup dan tumbuh sebagai suara budaya Manggarai.

    Kenapa Kami Butuh Dukungan?

    Congkasae.com hidup dari semangat dan cinta pada budaya. Tapi kami juga perlu dana untuk membayar penulis lokal, mengembangkan situs, dan mendokumentasikan cerita-cerita budaya kita.

    Donasi Sekali atau Rutin

    Atau transfer langsung:

    • BRI 472001001453537 (a.n. Congkasae)
    QRIS

    Pasang Iklan atau Kerja Sama

    Kami membuka kerja sama dengan UMKM, NGO, sekolah, atau pemerintah daerah untuk iklan, pelatihan, dan proyek kolaboratif.

    Kontak Kami Langsung

    Kata Mereka

    "Saya senang bisa mendukung media yang memperjuangkan akar budaya Manggarai." – Julius, diaspora di Jakarta
    "Congkasae adalah media yang dekat dengan hati kami di Manggarai." – Frans, guru di Ruteng